Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan by Issue Date
Results Per Page
Sort Options
-
ItemIMPACT STORIES OF LIBRARY TRANSFORMATION BASED ON SOCIAL INCLUSION (2019)(Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2019-01-01) Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan KhususPerpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Kegiatan ini memiliki tujuan memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui peningkatan kemampuan literasi. Peningkatan kemampuan literasi ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas masyarakat dan mengurangi kemiskinan akses informasi. Untuk mendukung Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial perpusnas telah menyusun sebuah buku yang berisi cerita masyarakat yang mendapatkan manfaat dari terlaksananya Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di daerah. Diharapkan dengan adanya program kegiatan ini peranan Perpustakaan nasional RI dalam memperkuat perpustakaan umum semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Semoga buku ini dapat menjadi inspirasi dalam pelaksanaan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di daerah.
-
ItemNorma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Perpustakaan Sekolah/Madrasah( 2021-01-10) Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan TinggiPanduan bagi para penyelenggara dan pengelola perpustakaan sekolah/madrasah dalam rangka mengoptimalkan fungsi perpustakaan sekolah/madrasah dan menjamin pengelolaan perpustakaan dapat berlangsung secara benar, sistematis, dan berkelanjutan.
-
ItemPEDOMAN PENGELOLAAN APLIKASI PENDATAAN BERBASIS WILAYAH(Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi, 2021-01-20) Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perguruan Tinggi
-
ItemBook( 2022) Farid Nur Fadillah
-
ItemSurvey Kepuasan Pemustaka Periode 1 2022(Pujasintara, 2022-04) PujasintaraMerupakan survai yang dilakukan pihak ketiga untuk mengukur sejauh mana kepuasan pemustaka terhadap layanan yang diberikan oleh petugas Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara
-
ItemANALISIS PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PUSTAKAWAN DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI JAWA TIMUR TERHADAP PEMANFAATAN ALAT KLASIFIKASI DI ERA DIGITAL(Perpusnas, 2022-11-01) Novita Dwi Anawati, S.Sos., M.Sc. ; Indah Rachma Cahyani, S.IIP, M.A. ; Ani Sistarina, S.Sos., S.Kom.Katalogisasi dan klasifikasi ini juga menjadi faktor utama dalam proses temu-kembali sumber-sumber informasi. Implementasi katalogisasi dan klasifikasi ini membutuhkan kompetensi pustakawan yang handal. Konsistensi, akurasi, dan validitas dalam katalogisasi dan klasifikasi harus diperhatikan dan dijaga. Konsistensi ini diperlukan untuk mempertahankan sistem temu- kembali berjalan degan efektif dan efisien. Di era digital ini, implementasi katalogisasi dan klasifikasi sebagai layanan teknis perpustakaan mengalami perkembangan. Di era digital ini, pustakawan diberikan banyak pilihan alat klasifikasi yang memudahkan mereka. Masing-masing pustakawan memiliki strategi dalam melakukan kegiatan klasifikasi. Berbagaia macam cara dapat dilakukan, nampun tetap berpegang pada prinsip konsistensi dan kemudahan dalam proses temu kembali. Kajian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pemahaman dan kesiapan pustakawan akademik yang ada di perguruan tinggi negeri Jawa Timur terhadap alat klasifikasi di era digital; serta untuk mengetahui alat klasifikasi apa saja yang digunakan oleh pustakawan akademik perguruan tinggi negeri di Jawa Timur dalam melaksanakan tugasnya. Data primer penelitian diperoleh dari hasil interview dengan 8 pustakawan bagian klasifikasi di perpustakaan perguruan tinggi negeri Jawa Timur yaitu UNAIR, ITS, UNESA, UPN, UB, UM, UNEJ, dan UTM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunujukkan bahwa sebagian bessar informan memahami keberadaan alat klasifikasi di era digital. Mereka mengenal dan mengimplementasikan alat tersebut pada pekerajaannya. Sebagian besar informan tetap menggunakan DDC versi cetak sebagai alat klasifikasi di era digital, meskipun mereka sudah mengetahui adanya alat klasifikasi online atau digital. DDC versi cetak diyakini menjadi alat klasifikasi yang handal dan terpercaya. Meski demikian, ada juga informan yang mengetahui dan paham adanya alat klasikasi, namun tidak menggunakan karena alasan sarana pendukung (komputer) kurang memadai. Sebagian besar informan merasa terbantukan dengan keberadaan alat klasifikasi dalam bentuk online atau digital.