Komunitas Penulis Perpustakaan Nasional RI
Permanent URI for this community
Kumpulan Karya Penulis Akses Terbuka
Browse
Browsing Komunitas Penulis Perpustakaan Nasional RI by Author "Joko Santoso"
Results Per Page
Sort Options
-
ItemBIROKRASI DAN KOMUNIKASI ANTARPERSONA PETUGAS LAYANAN PEMAKAI PERPUSTAKAAN(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-24) Joko SantosoKekuatan komunikasi antarpersona sering kali diabaikan. Karena setiap orang semenjak lahir telah memiliki kemampuan komunikasi. Kemampuan komunikasi ialah kepandaian atau kemampuan bawaan setiap manusia normal untuk tukar menukar pesan antarmanusia. Karena setiap manusia dalam kehidupannya selalu berkomunikasi, komunikasi menjadi suatu fenomena, suatu realitas sosial yang mempengaruhi kehidupan kita. Ia begitu dekat dan akrab dengan kita. Lantaran saking akrabnya, jarang kita memperhatikan fenomena komunikasi itu. Kita jarang mengontrol pesan-pesan yang disampaikan kepada orang lain. Kita pun tidak peduli efek apa yang bakal terjadi akibat penyampaian pesan itu. Sebagai contoh di awal tulisan ini dikutip pesan melalui e-mail di sebuah milis, yang merupakan secuil gambaran efek komunikasi antarpersona di perpustakaan, khususnya antara pertugas layanan perpustakaan dan pemakai.
-
ItemBudaya Literasi dan Ruang Belajar Sepanjang Hayat Bernama Perpustakaan Umum(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-14) Joko SantosoDi setiap negara, tetapi khususnya negara berkembang, perpustakaan membantu memastikan hak atas pendidikan dan partisipasi dalam masyarakat berpengetahuan dan dalam kehidupan budaya masyarakat dapat diakses oleh sebanyak mungkin orang.
-
ItemDunia Digital dan Pembentukan Pengetahuan Generasi Muda(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-14) Joko SantosoDisrupsidalamduniadigital dalampengembangan pengetahuangenerasimuda adalahsesuatuyangtakdapat dihindari.Namundemikian, penyediaansumberbelajar dalamberbagaimediadan kontentetaplahmenjadi sesuatuyangdapatdirancang dandisituasikansehingga ketersediaankurasidan repositoripengetahuan terbukayangdikelolasecara kolaboratifantarlembagadan profesimemungkinkan generasimudauntukterus mengembangkan pengetahuannya,mengasah kemampuanmenalar,dan dapatberpijakpadadasaretika keilmuanyangjelas.
-
ItemImplementasi Teknologi Informasi di Perpustakaan Sekolah Indonesia(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-24) Joko SantosoTeknologi informasi memiliki peluang besar diimplementasikan di sekolah terkait berbagai nilai tambah berikut: jaringan komputer lokal, koneksi ke Internet, laboratorium komputer, sistem informasi yang berkaitan dengan kegiatan sekolah seperti perpustakaan, pangkalan data siswa dan guru, bahan pelajaran, hasil ujian dan lain-lain. Integrasi teknologi dalam sistem pendidikan di sekolah ini harus menjadi sebuah bentuk penerapan yang mendukung secara utuh proses belajar mengajar di sekolah.
-
ItemImplementation at School Library in Indonesia(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-24) Joko SantosoThe integration of technology in education system at school must become a type of implementation that support completely the process of teaching and learning at school
-
ItemJARINGAN INFORMASI BIDANG ILMU SOSIAL – HUMANIORA (JIBIS HUMANIORA)(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-24) Joko SantosoKeberhasilan JIBIS-Humaniora untuk mengimplementasikan kegiatannya agar berdaya guna bagi seluruh anggota jaringan terpulang pada komitmen bersama anggota jaringan dalam berbagi sumber daya yang dimiliki masing-masing. Peran Bidang Kerjasama Perpustakaan dan Otomasi, Perpustakaan Nasional sebagai koordinator dan fasilitator boleh dipertahankan sepanjang diperlukan, namun pada tingkat implementasi kendali sepenuhnya tetap pada setiap komitmen yang dibuat dalam setiap kemajuan (progress) yang dihasilkan jaringan tersebut.
-
ItemKELUARGA SEBAGAI LINGKUNGAN LITERASI ANAK: PERSPEKTIF PENIKMAT BACAAN ANAK(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-24) Joko SantosoKeluarga Sebagai Lingkungan Literasi Secara sederhana, literasi berarti kemampuan membaca dan menulis atau melek aksara. Dalam konteks sekarang, literasi memiliki arti yang sangat luas. Literasi bisa berarti melek teknologi, politik, berpikiran kritis, dan peka terhadap lingkungan sekitar. Kirsch dan Jungeblut dalam buku Literacy: Profiles of America’s young adults mendefinisikan literasi kontemporer sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi tertulis atau cetak untuk mengembangkan pengetahuan sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Lebih jauh dikatakan, seorang baru bisa disebut literat jika ia sudah bisa memahami sesuatu karena membaca dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahaman bacaannya.
-
ItemKEMAS ULANG INFORMASI ELEKTRONIS SEBAGAI LANGKAH INOVATIF LAYANAN PERPUSTAKAAN(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-24) Joko SantosoUntuk melihat hasil yang dicapai dari kegiatan pemasaran adalah dari dampaknya terhadap permintaan. Perlu ditentukan cara mengukur pemanfaatan jasa yang diberikan. Contoh untuk mengukur pemanfaatan perpustakaan dapat dilihat dari jumlah pertanyaan yang di layani di meja informasi, jumlah bahan yang disirkulasi, jumlah pemakai yang mengakses informasi ke pangkalan data, jumlah dokumen yang diperoleh dari koleksi yang ada dan dari luar instansi, jumlah pemakaian CD ROM, jumlah pemakai yang akses melalui web.
-
ItemMendengar Musik dan Mendengar Liku – Liku Industri Musik(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-14) Joko SantosoIrama memulai usaha pertama kali dengan merekam sebuah quintet yang terdiri dari Dick Abel, Max van Dalm, Van der Capellen dan Nick Mamahit. Koes Bersaudara atau Koes Plus merekam lagunya pertama tahun 1962. Dimita mulai dengan merekam lagu Panbers lalu Koes Bersaudara pada 1969. Sementara Lokananta merekam lagu-lagu daerah dan tradisional, terutama keroncong dan langgam Jawa dalam piringan hitam sejak tahun itu hingga 1964.
-
ItemMENGENAL MEDIA BERBASIS WEB SEBAGAI STRATEGI(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-24) Joko SantosoPerkembangan teknologi tidak berhenti pada proses efisiensi transportasi fisik saja. Perkembangan teknologi informasi, internet dan elektronika mampu mentransfortasikan tulisan, informasi dan pengetahuan dalam kecepatan mili detik dari satu tempat ke tempat lain di muka bumi ini. Platform tempat kita berpijak telah berubah bentuk secara signifikan; dinding, meja, kursi, birokrasi, kekuasaan menjadi tidak relevan lagi dalam platform non fisik yang baru ini. Karena platform baru ini dibangun menggunakan program (code), server, port, uniform resource locator, www, yang sulit diimajinasikan dalam dunia fisik yang biasa selama ribuan tahun belakangan ini (Purbo, 2003; 73)
-
ItemMENGENAL MEDIA BERBASIS WEB: SEBAGAI STRATEGI PENELUSURAN INFORMASI ONLINE(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-24) Joko SantosoPerkembangan teknologi tidak berhenti pada proses efisiensi transportasi fisik saja. Perkembangan teknologi informasi, internet dan elektronika mampu mentransfortasikan tulisan, informasi dan pengetahuan dalam kecepatan mili detik dari satu tempat ke tempat lain di muka bumi ini. Platform tempat kita berpijak telah berubah bentuk secara signifikan; dinding, meja, kursi, birokrasi, kekuasaan menjadi tidak relevan lagi dalam platform non fisik yang baru ini. Karena platform baru ini dibangun menggunakan program (code), server, port, uniform resource locator, www, yang sulit diimajinasikan dalam dunia fisik yang biasa selama ribuan tahun belakangan ini (Purbo, 2003; 73)
-
ItemPejabat Perpusnas: Indeks Pembangunan Literasi Terus Meningkat(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-14) Joko SantosoKepala Biro Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Joko Santoso mengatakan bahwa indeks pembangunan literasi masyarakat Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Joko mengemukakan bahwa tingkat literasi dan kegemaran membaca masyarakat mempengaruhi kemampuan dalam mengelola kehidupan sehari-hari, yang bisa berdampak pula pada tingkat kesejahteraan. Ia mengemukakan bahwa upaya peningkatan literasi masyarakat mencakup peningkatan frekuensi membaca, kunjungan ke perpustakaan, hingga akses internet untuk pengetahuan. Dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat, ia mengatakan, Perpusnas antara lain melaksanakan program perpustakaan berbasis inklusi social yang memungkinkan warga memanfaatkan layanan perpustakaan untuk mengembangkan potensi. Menurut dia, program perpustakaan berbasis inklusi social sudah mencakup 2500 desa di kabupaten/kota dan akan terus diperluas. Selain itu, Perpusnas berupaya menambah koleksi bahan bacaan. Joko mengemukakan urgensi untuk menggiatkan kegiatan penulisan, penerjemahan, dan penerbitan Kembali buku serta meningkatkan akses terhadap bahan bacaan digital untuk meningkatkan ketersediaan bahan bacaan. Selain itu, Joko menyampaikan perlunya menjadikan upaya peningkatan literasi masyarakat sebagai Gerakan social.
-
ItemPENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-24) Joko SantosoMunculnya media baru dalam formal digital dalam berbagai kemasan ditambah dengan dukungan jaringan lokal komputer dalam skala lokal (LAN), luas (WAN) dan global (Internet) membuka peluang ke percepatan akses informasi multi media di dunia cyber atau world wide web (www). Terlebih lagi jika persoalan penetrasi telekomunikasi di berbagai daerah termasuk pedalaman tidak terkendala lagi. Persoalan distribusi informasi selayaknya lebih berimbang antara pusat (urban) dan pinggiran (suburban), sehingga terjadi demokratisasi informasi.
-
ItemPENGEMBANGAN JARINGAN INFORMASI MEDIA RESOURCE CENTER(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-24) Joko SantosoPada kenyataannya jaringan media resource center di Indonesia masih sangat langka. Hal ini sangat memprihatinkan, mengingat bahwa jaringan ini dapat saja dikembangkan pada lini manual bagi mereka yang belum memiliki jaringan lokal berbasis web. Bagi yang sudah terhubung ke internet akan lebih mudah dikembangkan dengan membuat link antarsitus web atau homepage.
-
ItemPentingnya Literasi Digital di Era Merdeka Belajar(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-14) Joko SantosoSejumlah kalangan khawatir terhadap merosotnya mutu Pendidikan di masa pandemi yang telah kita jalani lebih dari dua tahun ini. Utamanya, akibat kurangnya kontribusi antarpemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan, di samping kurangnya sumber bahan pembelajaran daring yang berkualitas. Kurasi digital bahan pembelajaran yang dapat diakses secara daring mutlak diperlukan. Hal ini menuntut peran pendidik, pustakawan, penulis dan penerbit. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan terbelakang.
-
ItemPeran Aktif Perpustakaan Memberdayakan Penyandang Disabilitas(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-14) Joko SantosoKeterbatasan akses pendidikan, layanan kesehatan, kesempatan kerja, serta akses pada proses perencanaan kebijakan pembangunan merupakan tantangan yang harus dihadapi penyandang disabilitas di tengah upaya pemerintah mewujudkan masyarakat adil dan makmur secara merata.
-
ItemPERPUSTAKAAN DAN ISU LITERASI DALAM JARINGAN GLOBAL(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-24) Joko SantosoBangkitnya masyarakat jaringan dipicu dan dipacu oleh revolusi teknologi informasi yang diawali dengan teknologi rekayasa mikro, yaitu elektronika, komputer dan telekomunikasi. Revolusi teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan pola-pola relasi di dalamnya. Representasi lingkungan informasi dewasa ini terintegrasi pada berbagai media komunikasi dalam jaringan interaktif, hypertext, metadata dan meta-language yang dapat dipilih sesuai kemauan pengguna.
-
ItemSapere Aude, Literasi Informasi dan Library 3.0(Koleksi Joko Santoso, 2022-09-14) Joko SantosoSebuah versi ilmiah yang “kebenarannya” ditengarai menyimpang dari doktrin resmi agama dan kekuasaan. Sapere aude, semboyan zaman yang terlambat dating itu, sepertinya mampu memotret benak mereka. Secara cepat, sepenggal motto aufklarung ini, memiliki daya hentak yang amplitudonya masih terasa hingga hari ini. Istilah Sapere aude berasal dari Bahasa Latin. Sapere artinya berpikir atau mengerti dan Aude artinya berani. Sehingga kata Sapere aude diartikan sebagai berani berpikir. Secara luas Sapere aude berarti beranilah untuk mengetahui atau menjadi pandai. Sapere aude pertama kali termaktub dalam karya Horatius, dalam kredoo beranilah menjadi bijak! Kemudian dipungut oleh Immanuel Kant dengan mengatakan bahwa pencerahan adalah pembebasan manusia dari ketidakdewasaan yang dibuatnya sendiri. Penyebabnya bukan pada kurangnya pikiran, melainkan kurangnya ketegasan dan keberanian untuk mempergunakan pikirannya sendiri tanpa bimbingan orang lain. Sapere aude! Beranilah mempergunakan pikiranmu sendiri! Beranilah mengetahui! Ungkapan Kant ini merangkum keyakinan dan ambisi kalangan terpelajar dan kaum intelektuan radikal abad ke-18. Sapere aude adalah ungkapan Zaman Pencerahan dalam sejarah peradaban manusia. Pencerahan yang melanda hampir seluruh Eropa, Inggris, Jerman, Perancis, dan Italia. Periode yang sekaligus menjadi peletak dasar peradaban yang mengubah tata sosio-politik dunia hingga kini. Sapere aude menjadi nyala nyali untuk bereksplorasi dalam meraih “kebenaran.” Sekolah, akademi, universitas, Lembaga riset, pun makin mendapatkan kemandiriannya. Ilmu pengetahuan menjadi lebih terperinci, terspesifikasi, lepas dari dominasi dan otoritas kembaga agama dan kekuasaan. Sapere Aude menuntut prasyarat literasi informasi, ialah keterbukaan terhadap informasi dan pengetahuan. Literasi informasi memampukan individu secara otonom berfikir dan bertindak, karena memahami. Konsep Librari 3.0 memaknai perpustakaan bukan persoalan Gedung belaka. Library 3.0 dibangun untuk menciptakan hubungan semantic antara semua isi repositori perpustakaan dengan pengetahuan Lembaga, dan memastikannya agar terus dapat diakses secara terbuka, untuk dimanfaatkan secara luas bagi pembelajaran dan meningkatkan literasi informasi setiap individu dalam masyarakat. Untuk mendapat kecerdasan seseorang membutuhkan absorbsi, persepsi dan analisis yang mantap dari bacaan-bacaannya. Dan tidak ada satu institusipun di dunia ini yang penuh loyalitas dan dedikasi social dalam menyiapkan bacaan bagi setiap orang yang berbeda-beda, kecuali perpustakaan. Maka kredo Sapere Aude nampaknya tidak pernah berlalu dan usang. Ia dapat mewakili semangat mereka yang mencitai buku dan ilmu pengetahuan, semangat mereka yang mempercayai perpustakaan sebagai institusi intelektual. Juga semangat yang harus dimiliki oleh setiap pustakawan, untuk melayankan informasi yang tepat, kepada pengguna yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat.